Jepang adalah salah satu negara dengan budaya yang kaya dan beragam, serta memiliki aturan sosial yang kuat. Mahasiswa internasional yang datang untuk belajar di Jepang perlu memahami dan menyesuaikan diri dengan budaya keseharian agar dapat beradaptasi dengan baik.
Budaya keseharian di Jepang perlu diketahui oleh mahasiswa internasional karena hal ini membantu mereka beradaptasi dengan lebih baik di lingkungan baru. Jepang memiliki budaya yang sangat berbeda dari banyak negara, terutama dalam hal etika sosial, cara berkomunikasi, dan norma keseharian. Dengan memahami budaya tersebut, mahasiswa dapat menghindari kesalahpahaman, menunjukkan rasa hormat terhadap masyarakat lokal, serta membangun hubungan yang baik dengan rekan-rekan dan dosen.
Selain itu, pengetahuan tentang budaya keseharian juga membantu mahasiswa merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam menjalani aktivitas sehari-hari, mulai dari berinteraksi dengan teman, berbelanja, hingga mengikuti kelas. Hal ini juga penting karena masyarakat Jepang sangat menghargai etiket, seperti ketepatan waktu dan cara berperilaku di tempat umum. Mahasiswa yang memahami nilai-nilai ini akan lebih mudah diterima dalam komunitas lokal dan lebih siap menghadapi kehidupan akademis serta sosial di Jepang.
Berikut adalah beberapa aspek budaya keseharian di Jepang yang perlu diketahui oleh mahasiswa internasional.
1. Tatemae dan Honne
Dalam kehidupan sosial Jepang, terdapat dua konsep penting: tatemae (pendapat publik atau yang ditampilkan di depan umum) dan honne (pendapat pribadi). Orang Jepang cenderung menyesuaikan diri dengan norma sosial dan menghindari konflik secara terbuka, sehingga mereka mungkin tidak selalu mengungkapkan pendapat pribadi secara langsung. Mahasiswa internasional perlu memahami bahwa meskipun seseorang terlihat setuju atau ramah, mereka mungkin memiliki pendapat yang berbeda secara pribadi.
2. Etika Berkomunikasi
Bahasa tubuh dan cara berkomunikasi di Jepang sangat penting. Beberapa aturan yang patut diketahui adalah:
- Membungkuk (Ojigi): Membungkuk adalah bentuk penghormatan di Jepang, baik dalam pertemuan formal maupun sehari-hari. Semakin rendah seseorang membungkuk, semakin besar rasa hormat yang ditunjukkan.
- Nada Suara: Dalam perbincangan sehari-hari, orang Jepang cenderung berbicara dengan nada yang lebih pelan, terutama di tempat umum seperti kereta dan restoran. Berbicara dengan suara keras dianggap kurang sopan.
- Penggunaan Kata Maaf dan Terima Kasih: Orang Jepang sering menggunakan kata-kata seperti “sumimasen” (maaf) dan “arigatou” (terima kasih) untuk menunjukkan kesopanan. Sering meminta maaf meskipun kesalahan kecil terjadi adalah hal biasa dan dianggap sebagai bentuk kesopanan.
3. Etika di Tempat Umum
Ketika tinggal di Jepang, ada beberapa aturan penting di tempat umum yang perlu diperhatikan:
- Tidak Berbicara di Ponsel di Transportasi Umum: Menggunakan ponsel untuk berbicara di kereta atau bus dianggap tidak sopan. Orang lebih sering menggunakan pesan teks atau mode diam.
- Antrian: Di Jepang, orang sangat disiplin dalam berbaris. Baik di stasiun kereta, toko, atau tempat umum lainnya, antrian selalu dijaga dengan tertib.
- Membuang Sampah: Sampah harus dibuang di tempat yang sesuai, sesuai dengan sistem pemilahan sampah yang ketat di Jepang. Ada kategori berbeda untuk sampah plastik, kertas, dan organik. Di banyak tempat, sangat jarang ditemukan tempat sampah umum, sehingga orang cenderung membawa sampah mereka sendiri sampai menemukan tempat yang tepat.
4. Kerja Sama dan Gotong Royong
Orang Jepang sangat menghargai kerja sama kelompok dan memiliki budaya gotong royong yang kuat. Di lingkungan kampus, mahasiswa internasional mungkin akan sering diminta untuk bekerja dalam kelompok. Saling membantu dan berkontribusi dalam tim sangat dihargai.
5. Budaya Tepat Waktu
Punctuality atau ketepatan waktu adalah salah satu nilai paling penting di Jepang. Baik itu janji bertemu, kelas, atau aktivitas sosial lainnya, orang Jepang sangat menghargai waktu. Keterlambatan, bahkan hanya beberapa menit, dianggap tidak sopan. Ini adalah salah satu kebiasaan yang perlu diperhatikan mahasiswa internasional agar dapat menghormati waktu orang lain dan menunjukkan profesionalisme.
6. Makan di Jepang
Saat makan di Jepang, ada beberapa aturan yang harus diikuti:
- Mengucapkan “Itadakimasu” dan “Gochisousama”: Sebelum mulai makan, orang Jepang biasanya mengucapkan “itadakimasu” yang berarti “saya menerima makanan ini.” Setelah selesai makan, mereka akan mengucapkan “gochisousama” sebagai bentuk penghargaan kepada orang yang memasak.
- Tidak Menyisakan Makanan: Menyisakan makanan dianggap kurang sopan di Jepang. Orang Jepang menghargai makanan dan menunjukkan rasa hormat dengan menghabiskan makanan yang disajikan.
- Tidak Berjalan Sambil Makan: Makan sambil berjalan atau berdiri dianggap kurang sopan. Sebagian besar orang akan duduk dan menikmati makanannya dengan tenang.
7. Budaya Kamar Mandi
Salah satu aspek unik dari budaya Jepang adalah tata cara penggunaan kamar mandi, khususnya ofuro (bak mandi). Di Jepang, sebelum masuk ke bak mandi, tubuh harus dicuci terlebih dahulu. Bak mandi biasanya digunakan untuk berendam dan rileks, bukan untuk membersihkan diri. Di rumah-rumah Jepang atau onsen (pemandian air panas), ini merupakan aturan yang diikuti secara ketat.
8. Menghormati Tradisi dan Festival
Jepang memiliki banyak festival tradisional sepanjang tahun, seperti Hanami (melihat bunga sakura) dan Matsuri (festival musim panas). Sebagai mahasiswa internasional, berpartisipasi dalam tradisi ini adalah cara yang bagus untuk memahami budaya Jepang lebih dalam. Namun, penting untuk selalu menghormati tradisi dan berperilaku sopan selama acara tersebut.
Mengetahui dan memahami budaya keseharian di Jepang adalah kunci keberhasilan mahasiswa internasional dalam beradaptasi dan meraih pengalaman belajar yang berharga. Selain memperkaya pengetahuan, mahasiswa internasional juga dapat membangun hubungan yang baik dengan masyarakat lokal, menghormati nilai-nilai budaya, dan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan selama masa studi mereka di Jepang. Dengan sikap yang terbuka dan siap belajar, mahasiswa internasional akan lebih mudah beradaptasi dan menikmati kehidupan di Jepang.